Cara mendapatkan Passive Income supaya pensiun dini.

Rabu, 20 September 2023

Pengalaman Investasi Saham Saya (BONCOS)


Investasi saham adalah salah satu bentuk investasi yang penuh tantangan, dan kadang-kadang, pengalaman kerugian adalah bagian tak terhindarkan dari perjalanan tersebut. Saya ingin berbagi pengalaman saya tentang bagaimana investasi saham yang sebelumnya tampak menjanjikan dapat berubah menjadi sebuah pelajaran berharga tentang risiko dan pengelolaan portofolio yang lebih baik. 

Pada tahun 2020, ketika pandemi COVID-19 masih melanda dan mengakibatkan penurunan harga saham secara signifikan, saya melihat peluang dalam pasar saham. Harga saham hampir merosot setengah dari nilai awalnya, tanpa memandang apakah analisis fundamental mengindikasikan bahwa saham-saham tersebut murah atau tidak. Tertarik oleh kesempatan ini, saya memutuskan untuk mengumpulkan beberapa saham yang menurut saya memiliki potensi jangka panjang yang baik.

 

sampai saat ini AVG saya masih 1273 dari 1500
 

Saham pilihan saya saat itu adalah BBNI dan TELKOM. Saya membeli BBNI sekitar 4000 dan TELKOM sekitar 2400. Semuanya berjalan lancar, dan saya berhasil meraih keuntungan sekitar 6 juta dari modal awal 20 juta. Ketika melihat saham HMSP, yang merupakan saham bluechip, belum kembali ke harga awalnya, pikiran saya dipenuhi dengan spekulasi. Saya berpikir, "Rokok itu selalu dibutuhkan karena candu," dan "Mungkin ini hanya efek sementara karena situasi COVID-19; nanti pasti akan pulih ke harga semula." 

Akhirnya, saya memutuskan untuk membeli saham HMSP pada harga 1500. Namun, kesalahan besar terjadi ketika saya terlalu terpancing dengan potensi keuntungan. Saya memutuskan untuk all in tanpa pertimbangan yang matang mengira bahwa saham ini akan segera pulih seperti pola saham bluechip yang lainnya.

Ternyata, ada banyak faktor yang telah menyebabkan penurunan saham HMSP, seperti kenaikan cukai rokok yang sulit untuk ditransferkan kepada pelanggan, serta penurunan laba selama empat tahun berturut-turut. Namun, penting untuk mencatat bahwa HMSP tetap rutin membayar dividen, yang memberikan saya pendapatan sekitar 2-3 juta setiap tahunnya.

Sampai saat ini, saya masih memegang saham ini, dan saya telah merencanakan beberapa strategi untuk keluar dari investasi ini. Pertama, ketika harga saham turun secara signifikan, saya secara berkala menambahkan saham HMSP untuk rata-rata harga beli hampir setara dengan harga pasar saat ini. Selain itu, saya juga akan mempertimbangkan untuk menjual saham jika terjadi kenaikan tiba-tiba yang melebihi harga beli saya.

Selanjutnya, saya berencana untuk menunggu data keuangan kuartal ketiga (Q3) karena ada tanda-tanda perbaikan dari Q1 dan Q2 tahun 2023. Jika kenaikan harga saham terus berlanjut dan mencerminkan perbaikan laba HMSP, ini dapat meningkatkan dividen saya, dan saya mungkin tidak perlu menjual saham ini saat ini. Namun, saya menyadari bahwa masa depan selalu tidak pasti, dan saya akan melakukan yang terbaik dengan situasi yang ada.

Kesimpulannya, pengalaman saya mengajarkan bahwa diversifikasi sangat penting dalam investasi. Saya telah belajar untuk tidak 'all in' pada satu investasi, sehingga jika satu sektor tidak berjalan baik, dampaknya tidak akan terlalu besar. Saya juga bersyukur bahwa saya tidak menggunakan uang yang sangat vital dalam investasi saham ini, sehingga saya masih bisa merasa lega meskipun menghadapi tantangan ini.

Nanti jika saya berhasil keluar dari kerugian ini dan malah membalikkan keadaan, saya akan share lanjutan dari nasib uang saya pada HMSP. Jika ada yang nasib nya sama boleh komentar di post ini dong.

Lanjutan part II

0 komentar:

Posting Komentar